Translate

Jumat, 14 Desember 2012

Pengemis dan Orang Kaya

Ada seorang kaya yang sombong tanpa sengaja tersenggol seorang pengemis.
Dengan emosi ia berkata kepada si pengemis, "Dasar pengemis bodoh, berani²nya kamu menyenggol saya, kamu tidak tahu ya siapa saya ?"

"Maaf tuan, saya benar² tidak sen
gaja, tapi... sebenarnya tuan ini siapa ?" Kata si pengemis ketakutan.

Dengan sombong orang kaya tersebut menjawab, "Saya orang yang paling kaya di kota ini !"
Tetapi dengan polos pengemis itu berkata, "Maaf tuan, setahu saya, orang yang paling kaya di kota ini adalah tukang kayu yang tinggal di ujung jalan. Ia sering MENGUNDANG para pengemis seperti saya ini untuk makan bersama di rumahnya."

Mendengar hal itu, orang kaya tertunduk malu dan segera berjalan menjauhi si pengemis. Ia tahu benar siapa tukang kayu yang dibicarakan sipengemis tadi yang sebenarnya hidup dalam kekurangan namun selalu mau berbagi kepada sesama.

MORAL STORY

Minggu, 16 September 2012

An Extra Ordinary Prayer Doa Musa: Doa dalam ketidak mengertian

Pdt. Gilbert Lomoindong
 
Kel 3:10-14
(10) Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir."

(11) Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"

(12) Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."

(13) Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

(14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

Pendahuluan
Doa bukanlah sekedar menyampaikan segala yg kita inginkan kepada Tuhan, namun mendengar dan mengetahui segala yg Tuhan inginkan dan kehendaki dari kita.

Mengapa kita perlu tahu yg Tuhan kehendaki ??
Krn dgn mengetahui yg Tuhan kehendaki:
1. Kita bebas dari segala kebingungan
2. Kita tdk akan kecewa dan gagal
3. Kita akan mencapai potensi yg terbaik
4. Kita tdk akan membuang waktu dgn mengerjakan berbagai kesia-siaan.

Doa Musa:
1. Doa yg polos dan jujur
2. Doa yg menyadari keterbatasan ( Tuhan nggak suka org yg sombong)
3. Doa membawa segala ketidak mengertian kita
4. Doa yg persistance, sampai memahami seluruh kekuasaan Tuhan

Hasil doa Musa:
1. Dia dipakai Tuhan, bersama Harun, namun Harun banyak menimbulkan masalah kemudian.
2. Musa melakukan perkara2 besar dgn Tuhan
3. Musa semakin karib dgn Tuhan
4. Musa membawa bangsa Israel keluar dari Mesir
5. Musa mengatasi masalah2nya dlm ketentraman

Jumat, 31 Agustus 2012

4 Kategori Kecerdasan

Renungan ini saya dapatkan dari guru Bahasa Indonesia saya, Sir. Tumbur P. Hutagaol. Kecerdasan memiliki 4 kategori, ada di manakah anda?

 1. kecerdasan IQ ( kemampuan akademis). 
2. kecerdasan EQ (kemampuan memahami rekan/teman). 
3. kecerdasan spiritual atau SQ (kemampuan memahami kehendak Yang Maha Kuasa). 
4. kecerdasan budaya (kemampuan memahami polapikir suatu suku bangsa/adat istiadat). 

Kecerdasan tersebut mutlak harus dimiliki setiap profesi guru, lawyer, anggota dewan dan politikus. Tetap banyak pimpinan sekolah tidak jeli melihat kemampuan tersebut pada tendiknya, bahkan tidak memahami. sehingga proses mengajar tdk tepat sasaran, walau guru tampak disiplin dan mengikuti sisdik. Semua rutinitas hanya sebagai kamufalse. Karena guru tdk dpt mengajar utk sasaran awal dan akhir apalagi utk menularkan yg terbaik dari dirinya.

Kamis, 16 Agustus 2012

Arti dari Sebuah Kemerdekaan

Desingan peluru dan granat membuat telinga hampir pecah. Banyak darah yang mengalir di sepanjang jalan. Teriakan orang-orang yang ketakutan meramaikan suasana saat itu. Tangisan, teriakan, amarah, dan semangat juang yang tinggi juga mewarnai suasana saat itu.

Banyak rakyat yang mengepung beberapa mobil tentara asing tersebut. Banyak rakyat yang nekad untuk menaiki gedung tinggi untuk mengoyakkan bendera asing tersebut dengan bendera Indonesia. Rakyat tidak hanya berperan sebagai para pejuang yang terjun ke medan perang. Namun juga sebagai perawat, penyemangat dan bahkan menggunakan pikirannya untuk mengatur strategi. Ya, memang bukan hanya tenaga yang diperlukan namun juga pikiran yang sangat dikuras saat itu.

Mungkin saat itu, orang2 di sana pikiranya terbagi. Akan keselamatan keluarganya, bangsanya, dirinya, teman2 seperjuangannya karena mengingat begitu banyak mayat yang bergelimpangan di sepanjang kaki menapak.

Hingga pada akhirnya, semua itu sirna. Semua kesedihan berganti dengan kegembiraan. Sebuah ploklamasi dikumandangkan. Rakyat bersorak ria mendengar kabar merdeka. Ada yang menyambutnya dengan arak-arakan, pesta rakyat dan mungkin mengistirahatkan dirinya yang telah lelah berperang.

Namun itu kejadian 67 tahun yang lalu. Di mana setelah 350 tahun kita dijajah oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang. Memang lama kita dijajah tidak sebanding dengan lama kita merdeka. Kita dijajah 3 abad lebih, namun kita merdeka belum sampai hingga 1 abad!

Tapi itu bukan berarti kita tidur begitu saja!
Sebuah perjuangan yang dilakukan oleh nenek moyang kita, rasanya di sia-siakan.

Di zaman ini, justru banyak orang2 termasuk kita yang egois. Kemerdekaan hanya dicapai oleh mereka yang memiliki segudang harta dan kekayaan. Padahal kemerdekaan adalah hak semua orang. Baik mereka di luar sana yang mengemis, di kolong jembatan, di rumah super  mewah, di gubuk reyot, semua memiliki hak merdeka yang sama.

Namun banyak yang salah menafsirkan arti dari kemerdekaan. Mereka merusak negeri ini yang diperjuangkan dengan kelakuan negatif.

Ayo! perjuangkan bangsa ini lagi. Bukan dengan senjata atau granat, namun dengan cinta! Cinta akan negri!

Mulailah dari dirimu, keluarga, lingkungan sekitar, hingga bangsa!

BERANTAS SAMPAH

BERANTAS NARKOBA

BERANTAS SAKIT PENYAKIT

BERANTAS KORUPTOR

BERANTAS KEMACETAN

BERANTAS PERPECAHAN SARA

Untuk Indonesia yang Merdeka!

Merdeka hatiku, merdeka bangsaku!

Selamat HUT RI ke 67! Salam Pemuda!

Jumat, 20 Juli 2012

Getting your Crown


     The word "crown" in the Old Testament is a translation of two Greek words.  The two Greek words are "diadema" and "stephanos".  They are both translated in our New Testament by the same word "crown", but their usage is different.  W.E. Raffety, in the International Standard Bible Encyclopedia, summarizes the uses of the crowns throughout the whole Bible as follows:  "There are five uses of the crown as seen in Scripture references studied, viz. decoration, consecration, coronation, exaltation, and remuneration."  Coming back to the two Greek words for crown, "diadema" and "stephanos", we find that "diadema", translated in the revised version more accurately "diadem: is symbolic of sovereignty and power, and is used exclusively for denoting honor and exaltation.  'Stephanos' is different in appearance and not so limited in its usage.  It is a garland or wreath twisted out of leaves, pine-shoots, or olive branches, or even an assorted growth of the field.  A garland weaved this way made the symbol more noticeable, more intricate, and more meaningful than if it were wreathed out of plain fillet, such as gold.  Figuratively this crown (stephanos) is used in Scripture largely in the realm of remuneration, as a reward for the approved Christian life and service."

     The five crowns that can be earned as rewards by the Christian for faithful service are all described by the Greek word "stephanos".  The "stephanos" of rejoicing (I Thessalonians 2:19), the "stephanos" of righteousness (II Timothy 4:8), the "stephanos" of glory (I Peter 5:4), the "stephanos" of life (James 1:12), and the "stephanos" of incorruptible (I Corinthians 9:25).

          Salvation is received strictly as a gift from God.  Eternal life in heaven is a gift, but the rewards are earned.  The reward is not for being on the Foundation of Christ (I Corinthians 3:11-15), but for what is built thereon.  Notice Dr. C.I. Scofield's distinction:  "Salvation is a present possession (Luke 7:50; John 3:36; 6:47), while rewards are a future attainment, to be given at the coming of the Lord (Matthew 16:27; II Timothy 4:8; Revelation 22:12)."

     Do not confuse salvation and rewards.  They are two distinct things.  Forgiveness of sins, salvation and eternal life can never be earned by any of our works.  They are the undeserved, unmerited gift of God to all who definitely accept the Lord Jesus Christ as their only hope for reaching heaven (Ephesians 2:8-9; Romans 4:5; Titus 3:5).

     We can be assured that the rewards that God offers to the saved for faithful service, will be valuable, and therefore, well worth striving for with all our might.  Moses esteemed the rewards "greater riches than the treasures in Egypt" (Hebrews 11:24-26).

Here is a list of the five crowns:

1. THE INCORRUPTIBLE CROWN:     (I Corinthians 9:25).  This will be given to those who "keep under the body and bring it into subjection", running the race faithfully.

2. THE CROWN OF REJOICING:     (I Thessalonians. 2:19).  This is the soul-winner's crown.

3. THE CROWN OF RIGHTEOUSNESS:     (II Timothy 4:8).  This crown will be given for those who love His appearing and who live their lives anticipating Christ's soon return.

4. THE CROWN OF GLORY:     (I Peter 5:4).  This crown is for faithful teaching of the Word of God.  This will be given to those instructing others in God's Word.

5. THE CROWN OF LIFE:     (Revelation 2:10).  This is sometimes termed the "martyr's crown".  It is for those who suffer for the cause of Christ.  This crown, like the others, is given personally by Christ.  "I will give."

          In contrast to these five crowns given out by the Lord Jesus Christ, the Apostle Paul makes mention of the corruptible crowns that the world (ruled by Satan) offers.  Unfortunately, most people seem to make the "corruptible crown" the object of their ambitions.
Worldly crowns are indeed "corruptible" and will not last.  Here are some:

1. THE CROWN OF FAME:     There are those that are possessed with a craving to be recognized, to be esteemed, to be influential, to be remembered.

2. THE CROWN OF WEALTH:     Many are seeking after the crown of wealth and money as their chief concern in life.  And we could go on and on.

     I suppose that the corruptible crowns could be summarized in I John 2:16-17.  "For all that is in the world, the lust of the flesh, and the lust of the eyes, and the pride of life is not of the Father, but is of the world.  And the world passeth away, and the lust thereof: but he that doeth the will of God abideth forever."

          Jesus said, "Lay up for yourselves treasures in heaven (Matthew 6:20)."  As a believer in Jesus Christ knowing that you will go to heaven according to His promise (John 6:47), are you actively seeking after the crowns which are "incorruptible" (will never pass away).  Do you consider yourself WISE AND YET ARE QUITE FOOLISH because, you are not laboring for the rewards that are eternal?  Have you done anything worthy of remuneration from the Lord Jesus Christ?

          There is no better time than NOW to make a DECISION to start WITNESSING and LIVING for Christ.  Remember, salvation is received by faith and is a present possession.  Rewards are a future attainment based on your works.


by:  http://bibleofgrace.blogspot.com/2012/01/getting-your-crown.html

Kamis, 12 Juli 2012

Asal-usul Kehidupan

Teori asal-usul kehidupan menurut pandangan para ahli:


1. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) (Mahkluk hidup berasal dari benda mati)
 
a. Aristoteles 
 Menyatakan bahwa mahkluk hidup berasal dari benda mati/spontan.
contoh: lele berasal dari lumpur.
 b. Antoni Van Leuwenhook 
 Juga menyatakan bahwa mahkluk hidup berasal dari benda mati/spontan. Itu dibuktikan dengan adanya jentik2 kehidupan mikroskopis yang ada dalam air rendaman jerami yang membusuk.
 c. T. Cosmozoa
 Mahkluk hidup berasal dari luar bumi/planet yang mungkin dalam bentuk spora jatuh ke permukaan bumi dan berkembang biak menjadi baru.
d. Yohn Needham
Mikroorganisme yang terjadi terjadi berasal dari kaldu (air rebusan daging).

2. Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori Biogenesis (Mahkluk hidup berasal dari kehidupan sebelumnya)

a.  Fransisco Redi
Tabung A: Tabung gelas steril, diisi daging segar, ditutup dengan selaput tipis.
Tabung B: Tabung gelas steril, diisi daging segar, ditutup dengan kasa (berlubang-lubang).
Tabung C: Tabung gelas steril, diisi daging segar, dibiarkan terbuka.
Hasil: Tabung A daging utuh, sedangkan tabung B dan c membusuk.
Kesimpulan: Daging yang membusuk berasal dari lalat yang bertelur pada media tersebut.

b. Lazzaro Spallanzani
Tabung A: Tabung gelas steril , diisi kaldu, dipanasi, ditutup dengan gabus ditetesi dengan lilin cair.
Tabung B: Tabung gelas steril, diisi kaldu, tidak dipanasi, ditutup dengan gabus, ditetesi lilin cair.
Tabung C: Tabung gelas steril, diisi kaldu, dipanasi, dibiarkan terbuka.
Semua tabung pada suhu kamar kurang lebih 28'C selama 6-7 hari.
Hasil: Tabung A tidak tumbuhi koloni jamur, tabung B dan C tumbuh koloni jamur.
Kesimpulan: Koloni jamur berasal dari udara yang banyak mengandung berbagai kehidupan yang tidak tampak oleh mata normal.

c. Louis Pasteur
Tabung A: Labu diisi air kaldu, labu dihubungkan pipa lurus dengan udara luar tanpa dipanasi.
Tabung B: Labu diisi air kaldu, labu diberi pipa leher angsa tanpa dipanasi.
Tabung C: Labu diisi air kaldu, labu diberi pipa leher angsa dipanasi.
Tabung A dan B ditumbuhi adanya mikroorganisme, tabung C tidak ada kehidupan . Hingga muncul bahwa organisme berasal dari udara, maka lahir "omne vivum ex vivo, omne vivum ex ovo" artinya kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya dan segala yang hidup berasal dari telur.

3. Evolusi Anorganik/prebiotik

a. Harold Urey (AS) dan Oparin (Uni Soviet)
Di atmosfer bumi kaya zat-zat:
Metana                   Sinar Kosmis
Amonia ------------------------------------------------------------> Asam Amino (protein)       
Hidrogen                Loncatan lisrik alam
Air

b. Stanley Miller
Murid H.Urey yang mampu membuktikan teori Urey.
Cara Pembuktian:
Bunga api listrik yang berasal dari sumber listrik bertegangan tinggi dialirkan ke dalam suhu saluran bejana tertutup, yang di dalamnya mengandung campuran metana, amonia, hidrogen, dan air. Setelah semingu terbentuk asam amino.

Sumber: Blak-blakan Bahas Mapel Biologi SMA

Sikap ilmiah dan metode ilmiah



Orang yang meneliti disebut saintis. Seorang saintis harus memiliki sifat/sikap tertentu agar ia disebut saintis. Saintis tidak mengenal usia, tingkat pendidikan, dll. Setiap orang dapat menjadi saintis, asal orang tersebut melakukan metode ilmiah di setiap penelitiannya.

Metode ilmiah terdiri dari 3 komponen yaitu: sikap ilmiah, proses ilmiah dan produk ilmiah.

A. Sikap Ilmiah harus dimiliki oleh seorang saintis adalah: 
jujur, ulet, mau mendengarkan orang lain, teliti, tekun, rasa ingin tahu yang tinggi, berani, sopan santun, memiliki pikiran terbuka dan memiliki rasa kepedulian.

B. Proses Ilmiah dapat dilakukan dengan pendekatan proses. Keterampilan proses meliputi:
*Mengobservasi
*Menggolongkan
*Menafsirkan
*Memprakirakan
*Mengajukan pertanyaan
*Mengidentifikasi variabel
Variabel adalah faktor yang juga ikut berpengaruh dan memiliki nilai pada sesuatu penelitian. Variabel dibedakan menjadi:
a. Variabel kontrol adalah faktor yang dibuat sama dan terkendali.
b. Variabel bebas adalah faktor yang dibuat bervariasi.
c. Variabel terikat adalah faktor yang muncul akibat variabel bebas.
d. Variabel pengganggu/ perusak adalah faktor yang menghalangi kerja penelitian.

Tahapan sistematis dalam metode ilmiah:
1. Mencari dan menemukan masalah
2. Mengumpulkan data penyebab dari masalah itu
3. Melakukan penelitian
4. Membuah hipotesa/hipotesis
5. Melakukan penelitian ulang untuk menguji hipotesis
6. Menganalisis data
7. Membuat kesimpulan
8. Mempublikasikannya

C. Produk Ilmiah adalah hasil eksperimen atau penelitian.

Simak terus rangkaian update science hanya di eu's blog! ^.^





Rabu, 11 Juli 2012

Ruang Lingkup Biologi

Biologi terdiri atas 2 suku kata yaitu "bio atau bios" dan "logi atau logos". "Bio" berarti hidup atau mahkluk hidup. Dan "logi" adalah ilmu. Jadi bila di deskripsikan secara singkat, biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mahkluk hidup.

Mahkluk hidup itu terbagi atas: manusia, hewan, dan tumbuhan. Manusia, hewan, dan tumbuhan digolongkan sebagai mahkluk hidup karena memenuhi syarat dari ciri-ciri mahkluk, yaitu:

a. Membutuhkan nutrisi yaitu makanan dan minuman sebagai penyusun mahkluk hidup.
b. Gerak yaitu aktivitas hidup untuk mencari makanan, memperoleh tempat hidup yang sesuai, pergi ke arah rangsangan, dll.
c. Reproduksi/ berkembang biak yaitu mahkluk hidup menjaga kelestarian keturunannya.
d. Ekskresi yaitu mengeluarkan zat sisa.
e. Iritabilitas yaitu peka terhadap rangsangan.
f. Tumbuh dan berkembang
g. Adaptasi yaitu menyesuaikan diri terhadap lingkungan untuk memperoleh makanan dan terhindar dari musuh.
h. Metabolisme yaitu melakukan pembentukan sintetis dan pemecahan zat komplek menjadi sederhana.

Bila dijabarkan, mahkluk hidup itu luas dan tidak singkat, meskipun pengelompokannya hanya 3 bagian. Contohnya dari hewan kita dapat belajar sel, jaringan, organ, sistem organ, berkembang biak, jenis makanan, adaptasi hewan, simbiosis, virus hewan, vertebrata dan invertebrata, dsb. Itu pun belum semuanya. Belum lagi, manusia dan tumbuhan. Oleh sebab itu, biologi dibagi dalam beberapa cabang. Yaitu sebagai berikut:

1. Sitologi: cabang yang mempelajari tentang struktur fungsi sel
2. Embriologi: cabang yang mempelajari perkembangan embrio
3. Histologi: cabang yang mempelajari jaringan hewan
4. Anatomi: cabang yang mempelajari bagian-bagian dari struktur tubuh mahkluk hidup
5. Morfologi: cabang yang mempelajari bentuk luar mahkluk hidup
6. Fisiologi: cabang yang mempelajari faal (kerja fungsi) organ tubuh
7. Genetika: cabang yang mempelajari hukum-hukum pewarisan sifat
8. Ekologi: cabang yang mempelajari hubungan antara mahkluk hidup dan lingkungannya
9. Zoologi: cabang yang mempelajari tentang hewan
10. Botani: cabang yang mempelajari tentang tumbuhan
11. Mikrobiologi: cabang yang mempelajari tentang mikroorganisme
12. Mikologi: cabang yang mempelajari tentang jamur
13. Paleontologi: cabang yang mempelajari fosil dan hubungannya dengan sejarah bumi
14. Evolusi: cabang yang mempelajari perkembangan mahkluk hidup dari tingkat rendah ke tingkat tinggi
15. Makologi: cabang yang mempelajari tentang hewan lunak

Segitu dulu info tentang biologi-nya ya ^.^. Eu's blog akan terus update tentang info2 science terutama biologi.. :) Share this or like this ya bila blog ini berguna buat kamu.. :)

Selasa, 10 Juli 2012

Kristen Rajawali

Kristen Rajawali

Fri, 7 September 2007

view : 9335

Rajawali adalah mahluk ciptaan Tuhan yang sangat indah. Alkitab menuliskan mengenai rajawali sebanyak 38 kali, jauh lebih banyak dibandingkan merpati atau jenis burung lainnya. Seekor rajawali dewasa memiliki tinggi badan sekitar 90 cm, dan bentangan sayap sepanjang 2 m. Ia membangun sarangnya di puncak-puncak gunung. Sarang itu sangat besar sehingga manusia pun dapat tidur di dalamnya. Sarang itu beratnya bisa mencapai 700 kg dan sangat nyaman.
Dengan berdasarkan firman Tuhan, kita akan melihat mengenai beberapa hal yang dapat kita pelajari dari burung rajawali ini, baik itu menyangkut ke-Tuhanan maupun kehidupan kekristenan kita. Semoga pengetahuan singkat ini dapat menjadi berkat bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati.
PELAJARAN 1 : Semua Bayi Rajawali Harus Belajar Untuk Terbang
Yesaya 40:31
Tetapi orang-orang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Di atas puncak gunung yang tinggi, telur rajawali menetas dan muncullah bayi rajawali. Seperti layaknya bayi yang lain, hanya ada dua hal yang sangat disukai oleh bayi rajawali ini untuk dilakukan, yaitu makanan dan tidur. Bayi rajawali akan menghabiskan masa-masa pertamanya di dunia didalam sarangnya yang nyaman. Setiap hari, induk rajawali mencarikan makanan untuk bayinya dan menyuapi mulut bayi yang sudah terbuka untuk menerima makanan. Dengan perut kenyang, bayi itu tidur kembali. Hal itu berlangsung berulang-ulang dalam hidupnya.
Siklus ini berjalan beberapa minggu, sampai pada suatu hari, induk rajawali ini tebang dan hanya berputar-putar di atas sarangnya memperhatikan anaknya yang ada di dalamnya. Kali ini tanpa makanan. Setelah berputar beberapa kali, induk rajawali akan terbang dengan kecepatan tinggi menuju sarangnya, ditabraknya sarang itu dan digoncang-goncangkannya. Kemudian ia merenggut anaknya dari sarang dan dibawanya terbang tinggi. Kemudian, secara tiba-tiba, ia menjatuhkan bayi rajawali dari ketinggian. Bayi ini berusaha terbang, tapi gagal. Beberapa saat jatuh melayang ke bawah mendekati batu-batu karang, induk rajawali ini dengan cepat meraih anaknya kembali dan dibawa terbang tinggi. Setelah itu, dilepaskannya pegangan itu dan anaknya jatuh lagi. Tapi sebelum anaknya menyentuh daratan, ia mengangkatnya kembali. Hal ini dilakukan berulang-ulang, setiap hari. Hingga hanya dalam waktu satu minggu anaknya sudah banyak belajar, dan mulai memperhatikan bagaimana induknya terbang. Dalam jangka waktu itu, sayap anak rajawali sudah kuat dan ia pun mulai bisa terbang.
Saudaraku, banyak orang Kristen seperti bayi rajawali ini. Terlalu nyaman di dalam sarangnya. Kita datang ke gereja seminggu sekali untuk mendapatkan makanan. Kita menunggu pelayan Tuhan untuk memberi mereka "makanan rohani" kedalam mulutnya. Kemudian setelah ibadah selesai, kita pulang dan "tidur" lagi, tanpa melakukan firman Tuhan dan hidup tidak berubah. Baru setelah beban-beban berat menindih selama 1 minggu, kita merasakan "lapar" dan butuh diisi makanan, kemudian kita pun pergi lagi ke gereja untuk di-drop makanan lagi.
Hal ini berlangsung terus menerus berulang-ulang tanpa ada pertumbuhan secara rohani dalam hidup kita. Sampai suatu saat, sesuatu pencobaan terjadi dalam hidup kita, sarang digoncangkan dengan keras, dan kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kita mulai menyalahkan Tuhan,"Tuhan jahat! Tuhan tidak adil!...."
Tidak! Tuhan tidak jahat! Jika kita mengalami pencobaan dan goncangan berarti Bapa di surga sedang melatih kita untuk bisa lebih dewasa lagi, agar kita bisa siap untuk terbang. Akan sia-sia menjadi rajawali kalau dia tidak bisa terbang. Berarti akan sia-sia menjadi orang Kristen kalau dia tidak pernah dewasa dalam iman! Akan tetapi perhatikanlah hal ini : setiap pencobaan datang, Tuhan tidak pernah membiarkan anak-anakNya jatuh tergeletak, tapi seperti induk rajawali, pada saat kritis, ia menyambar anaknya untuk diangkat kembali.
Beban berat boleh datang, tapi kemudian mulailah untuk berdoa. Mulailah membuka Alkitab dan membaca firman Tuhan. Kemudian kita akan menyadari bahwa jawaban doa itu telah datang. Masa-masa sukar akan selalu ada di depan kita, tapi kita akan menemukan diri kita selalu penuh dengan pengharapan jika kita tetap berdiri pada kebenaran firman Allah. Apa yang sedang terjadi? Ternyata kita sedang merentangkan sayap kita! Kita sedang belajar terbang ! Tuhan mengangkat dan memuliakan kita melalui pencobaan-pencobaan yang kita alami.
Jika induk rajawali melatih anaknya untuk mempergunakan sayapnya, Tuhan melatih kita untuk mempercayai firmanNya dan mempergunakan iman kita.
PELAJARAN 2 : Rajawali Diciptakan Untuk Tinggal di Tempat Tinggi
Efesus  4:17-19
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia  dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
Berbeda dengan jenis burung lainnya, rajawali diciptakan untuk terbang di tempat-tempat yang tinggi, jauh dari pandangan mata telanjang dan jauh dari jangkauan para pemburu.
Burung rajawali memiliki keunikan, jika ia berada di alam bebas, akan menjadi burung yang paling bersih di antara burung lainnya, tapi jika dia berada di dalam 'penjara' dan terikat, ia akan menjadi burung yang paling kotor (hal ini dikarenakan rajawali mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan burung lainnya).
Saudaraku, Tuhan menciptakan kita untuk selalu terbang dan berada di tempat yang tinggi, yaitu selalu berada dalam hadiratNya dan bebas dari kontrol dunia. Jika orang kristen berada dalam ikatan-ikatan duniawi, ia akan menjadi orang yang terkotor dibandingkan dengan orang lain.
PELAJARAN 3 : Rajawali Tidak Terbang, Tapi Melayang
Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,  dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Rajawali tidak terbang seperti layaknya burung-burung yang lain, mereka terbang dengan mengepak-kepakkan sayapnya dengan kekuatan sendiri. Tapi yang dilakukan rajawali ialah melayang dengan anggun, membuka lebar-lebar kedua sayapnya dan menggunakan kekuatan angin untuk mendorong tubuhnya.
Yang membuat rajawali sangat spesial ialah ia tahu betul waktu yang tepat untuk meluncur terbang. Ia berdiam di atas puncak gunung karang, membaca keadaan angin, dan pada saat yang dirasa tepat ia mengepakkan sayapnya untuk mendorong terbang, lalu membuka sayapnya lebar-lebar untuk kemudian melayang dengan menggunakan kekuatan angin itu.
Saudaraku, angin sering disebutkan dalam Alkitab sebagai penggambaran dari Roh Kudus. Kita dapat belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan membiarkan-Nya mengangkat kita lebih tinggi lagi, semakin dekat dengan Tuhan Yesus. Seringkali kita 'terbang' dengan kekuatan kita sendiri, hasilnya kita menemui banyak kelelahan, kekecewaan dan kepahitan dalam hidup ini. Tapi belajar dari rajawali, kita mau untuk 'terbang' melintasi kehidupan ini dengan mengandalkan Roh Kudus.
Angin, juga berbicara mengenai kesulitan-kesulitan hidup. Badai sering menggambarkan adanya pergumulan dalam hidup ini. Bagi rajawali, badai adalah media yang tepat untuk belajar menguatkan sayapnya. Dia terbang menembus badai itu, melayang di dalamnya, melatih sayapnya untuk lebih kuat lagi. Orang 'Kristen Rajawali' seharusnya mengucap syukur dalam menghadapi berbagai-bagai pencobaan. Karena saat itulah saat yang tepat bagi kita untuk mempergunakan pencobaan sebagai media untuk menguatkan sayap-sayap iman kita.
PELAJARAN 4 : Rajawali Memiliki Waktu Khusus untuk Pembaharuan
1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Ketika rajawali berumur 60 tahun, ia memasuki periode pembaharuan. Seekor rajawali akan mencari tempat tinggi dan tersembunyi di puncak gunung. Ia berdiam disitu, membiarkan bulu-bulunya rontok satu demi satu. Rajawali ini mengalami keadaan yang menyakitkan dan sangat mengenaskan selama kira-kira 1 tahun. Ia menunggu dengan sabar selama proses ini berlangsung, dan setiap hari ia membiarkan sinar matahari menyinari tubuhnya untuk mempercepat proses penyembuhannya. Melalui proses ini, bulu-bulu barupun tumbuh, dan rajawali menerima kekuatan yang baru sehingga ia mampu untuk bertahan hidup hingga umur 120 tahun, seperti normalnya rajawali hidup.
Saudaraku, seperti rajawali, orang kristen perlu memiliki waktu-waktu khusus untuk proses pembaharuan dalam hidup ini. Membiarkan hal-hal lama yang tidak berguna lagi 'rontok' dan menanti-nantikan dengan sabar pemulihan dari Tuhan. Pembaharuan adalah prinsip Ilahi, dimana Allah memotong segala sesuatu yang tidak menghasilkan buah dalam hidup kita ini agar kita mampu berbuah lebat. Selama kita menantikan Dia, relakan proses pembaharuan itu berlangsung.
PELAJARAN 5 : Rajawali Juga Kadang-kadang Sakit, Seperti Manusia
Yeremia 17:7
Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
Ketika rajawali mengalami sakit di tubuhnya, ia terbang ke suatu tempat yang sangat disukainya, dimana ia dengan leluasa dapat menikmati sinar matahari. Karena sinar matahari memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan rajawali, dan juga merupakan obat yang paling mujarab baginya.
Saudaraku, ketika kita sakit, baik itu sakit secara fisik, ekonomi, rumah tangga, pekerjaan, pelayanan, atau sakit rohani kita, apakah kita juga mencari Allah yang memainkan peranan penting dalam hidup kita, yang juga merupakan sumber kesembuhan bagi segala macam 'penyakit'?
PELAJARAN 6 : Setiap Burung Rajawali Pasti Mati
Yesaya 60:20
Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu, dan hari-hari perkabunganmu akan berakhir.
Ketika rajawali berada dalam keadaan mendekati waktu kematiannya, ia terbang ke tempat yang paling disukainya, di atas gunung, menutupi tubuhnya dengan kedua sayapnya, memandang ke arah terbitnya matahari, lalu....mati.
Saudaraku, sudah selayaknya, semua orang Kristen mati dengan mata dan hati tetap tertuju pada Yesus sebagai sumber dari pengharapan dan jaminan di dalam kehidupan kekal. Jadilah KRISTEN RAJAWALI.
Sumber : jawaban.com

Sandal Kulit sang Raja

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, “Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya.”
Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, “Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja.” Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut “Sandal“.

Renungan:
Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri,bukan dengan jalan mengubah dunia itu atau bahkan malah menyesali takdir yg telah terjadi dalam kehidupannya.
Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.
Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Inti Semua Kebijaksanaan

Konon, ada seorang raja muda yang pandai. Ia memerintahkan semua mahaguru terkemuka dalam kerajaannya untuk berkumpul dan menulis semua kebijaksanaan dunia ini. Mereka segera mengerjakannya dan empat puluh tahun kemudian, mereka telah menghasilkan ribuan buku berisi kebijaksanaan.

Raja itu, yang pada saat itu telah mencapai usia enam puluh tahun, berkata kepada mereka, “Saya tidak mungkin dapat membaca ribuan buku. Ringkaslah dasar-dasar semua kebijaksanaan itu.”

Setelah sepuluh tahun bekerja, para mahaguru itu berhasil meringkas seluruh kebijaksanaan dunia dalam seratus jilid.
“Itu masih terlalu banyak,” kata sang raja. “Saya telah berusia tujuh puluh tahun. Peraslah semua kebijaksanaan itu ke dalam inti yang paling dasariah.
 Maka orang-orang bijak itu mencoba lagi dan memeras semua kebijaksanaan di dunia ini ke dalam hanya satu buku.

Tapi pada waktu itu raja berbaring di tempat tidur kematiannya.
Maka pemimpin kelompok mahaguru itu memeras lagi kebijaksanaan-kebijaksanaan itu ke dalam hanya satu pernyataan, “Manusia hidup, lalu menderita, kemudian mati. Satu-satunya hal yang tetap bertahan adalah cinta.”

sumber:  http://iphincow.wordpress.com/2010/05/10/inti-semua-kebijaksanaan/#more-269

Kasih Sayang Seorang Ibu

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya.
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting.
Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA.
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “Dari mana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan, “Aku tidak ingin seperti Ibu.”

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi.
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu.
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan.
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “Bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?”

Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai pernikahanmu.
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai
balasannya, kau katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!”

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab, “Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu.”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.

Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang. Dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.
JIKA BELIAU MASIH ADA, JANGAN LUPA MEMBERIKAN KASIH SAYANGMU LEBIH DARI YANG PERNAH KAU BERIKAN SELAMA INI DAN JIKA BELIAU SUDAH TIADA, INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU.
 Submitted by : unknown
sumber: http://iphincow.wordpress.com/2010/12/22/kasih-sayang-seorang-ibu/#more-356

Senin, 09 Juli 2012

a story of an hour-kate chopin

"The Story of An Hour"

Kate Chopin (1894)

Knowing that Mrs. Mallard was afflicted with a heart trouble, great care was taken to break to her as gently as possible the news of her husband's death. It was her sister Josephine who told her, in broken sentences; veiled hints that revealed in half concealing. Her husband's friend Richards was there, too, near her. It was he who had been in the newspaper office when intelligence of the railroad disaster was received, with Brently Mallard's name leading the list of "killed." He had only taken the time to assure himself of its truth by a second telegram, and had hastened to forestall any less careful, less tender friend in bearing the sad message.
She did not hear the story as many women have heard the same, with a paralyzed inability to accept its significance. She wept at once, with sudden, wild abandonment, in her sister's arms. When the storm of grief had spent itself she went away to her room alone. She would have no one follow her.
There stood, facing the open window, a comfortable, roomy armchair. Into this she sank, pressed down by a physical exhaustion that haunted her body and seemed to reach into her soul.
She could see in the open square before her house the tops of trees that were all aquiver with the new spring life. The delicious breath of rain was in the air. In the street below a peddler was crying his wares. The notes of a distant song which some one was singing reached her faintly, and countless sparrows were twittering in the eaves.
There were patches of blue sky showing here and there through the clouds that had met and piled one above the other in the west facing her window.
She sat with her head thrown back upon the cushion of the chair, quite motionless, except when a sob came up into her throat and shook her, as a child who has cried itself to sleep continues to sob in its dreams.
She was young, with a fair, calm face, whose lines bespoke repression and even a certain strength. But now there was a dull stare in her eyes, whose gaze was fixed away off yonder on one of those patches of blue sky. It was not a glance of reflection, but rather indicated a suspension of intelligent thought.
There was something coming to her and she was waiting for it, fearfully. What was it? She did not know; it was too subtle and elusive to name. But she felt it, creeping out of the sky, reaching toward her through the sounds, the scents, the color that filled the air.
Now her bosom rose and fell tumultuously. She was beginning to recognize this thing that was approaching to possess her, and she was striving to beat it back with her will--as powerless as her two white slender hands would have been. When she abandoned herself a little whispered word escaped her slightly parted lips. She said it over and over under hte breath: "free, free, free!" The vacant stare and the look of terror that had followed it went from her eyes. They stayed keen and bright. Her pulses beat fast, and the coursing blood warmed and relaxed every inch of her body.
She did not stop to ask if it were or were not a monstrous joy that held her. A clear and exalted perception enabled her to dismiss the suggestion as trivial. She knew that she would weep again when she saw the kind, tender hands folded in death; the face that had never looked save with love upon her, fixed and gray and dead. But she saw beyond that bitter moment a long procession of years to come that would belong to her absolutely. And she opened and spread her arms out to them in welcome.
There would be no one to live for during those coming years; she would live for herself. There would be no powerful will bending hers in that blind persistence with which men and women believe they have a right to impose a private will upon a fellow-creature. A kind intention or a cruel intention made the act seem no less a crime as she looked upon it in that brief moment of illumination.
And yet she had loved him--sometimes. Often she had not. What did it matter! What could love, the unsolved mystery, count for in the face of this possession of self-assertion which she suddenly recognized as the strongest impulse of her being!
"Free! Body and soul free!" she kept whispering.
Josephine was kneeling before the closed door with her lips to the keyhold, imploring for admission. "Louise, open the door! I beg; open the door--you will make yourself ill. What are you doing, Louise? For heaven's sake open the door."
"Go away. I am not making myself ill." No; she was drinking in a very elixir of life through that open window.
Her fancy was running riot along those days ahead of her. Spring days, and summer days, and all sorts of days that would be her own. She breathed a quick prayer that life might be long. It was only yesterday she had thought with a shudder that life might be long.
She arose at length and opened the door to her sister's importunities. There was a feverish triumph in her eyes, and she carried herself unwittingly like a goddess of Victory. She clasped her sister's waist, and together they descended the stairs. Richards stood waiting for them at the bottom.
Some one was opening the front door with a latchkey. It was Brently Mallard who entered, a little travel-stained, composedly carrying his grip-sack and umbrella. He had been far from the scene of the accident, and did not even know there had been one. He stood amazed at Josephine's piercing cry; at Richards' quick motion to screen him from the view of his wife.
When the doctors came they said she had died of heart disease--of the joy that kills. 
 
 

Rabu, 04 Juli 2012

Simple Present Tense- dan penjelasannya

Simple Present Tense 

Rumus positif: (He/she/it + Verb 1 + s/es + object) (I/you/we/they + Verb 1 + object)
Rumus Negatif: (He/she/it + does not/ doesn't + verb 1 tanpa s/es + object) (I/you/we/they + don't + verb 1 + object)
Rumus tanya: (Does + he/she/it + verb + object + ?) (Do + i/you/we/they+verb+object+?)

*Simple present tense adalah tenses yang menunjukan peristiwa yang dilakukan berulang-ulang misalnya setiap hari, 2 jam sekali, 2 minggu sekali, setiap senin, dsb.

*untuk He/She/it/they/we/i/you dapat di ganti menjadi nama atau orang. Cth: mother, teacher, dog, Bill, my daddy and I, Susi and Peter, dll.

*untuk setiap verb/kata kerja yg huruf belakangnya H, O, X, S maka bila Subject nya adalah  He/She/it kata tersebut di tambahi es di belakangnya. Cth: boxes, goes, matches, blesses, dll.

*Adverb of time/keterangaan waktu untuk Simple present tense adalah: every time, every day, every monday, every afternoon, twice a week, once a week, etc.

*kata kunci sebuah kalimat yang mengandung simple present tense biasanya terdapat kata always

*Sebuah kalimat yang sudah ada does/do maka verbnya/kata kerjanya kembali ke verb 1 tanpa ada pengubahan.

Example:

(+) Margaretha and Peter watch a film together every time.
(-)  Margaretha and Peter don't watch a film together every time.
(?)  Do Margaretha and Peter watch a film together every time?

(+) My dirty sister  brushes her teeth for once a week.
(-)  My dirty sister doesn't brush her teeth for once a week.
(?)  Does my dirty sister brush her teeth for once a week?

Yang Begini Belum Pernah Kita Lihat-Pdt. Gilbert

Yg Begini Belum Pernah Kita Lihat
Markus 2:-12

(1) Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.

(2) Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,

(3) ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.

(4) Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.

(5) Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"

(6) Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:

(7) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"

(8) Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?

(9) Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?

(10) Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu :

(11) "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"

(12) Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."

Pendahuluan
Tuhan Yesus dapat mengerjakan yg org lain tdk bisa mengerjakan.

Kita bisa mengalami yg org lain alami, asal kita berani juga hidup tdk seperti org lain; yaitu dgn IMAN.

1. Iman memberi semangat utk berbuat sesuatu - tdk pasif (3)
2. Iman memberi semangat utk tdk cepat menyerah ditengah tantangan (4)
3. Iman memberi semangat utk tenang dan tdk terpancing dlm tekanan (6-7)
4. Iman memberi semangat utk selalu memuji dan memuliakan Allah (12)

Belajar Bijak

Cerita ini saya dapatkan dari guru saya yg saat itu sdg menjelaskan arti dari sebuah kebijaksanaan.

Suatu hari di sebuah desa, hiduplah keluarga miskin. Untuk mencukupi kehidupan keluarganya, sang bapak hutang kepada seorang kaya yg ada di desa itu, selama bertahun-tahun.

10 tahun kemudian, anak gadis bapak itu tumbuh menjadi gadis yg cantik. Saat itu, gadis itu pergi jualan ke pasar. Tanpa dikira, orang kaya tersebut tertarik kepada gadis itu. Sang orang kaya itu bertanya, "Wahai gadis cantik, bagai dari khayangan, dari mana engkau berasal?". Ternyata sang gadis mengetahui kalau orang itu adalah orang kaya yg biasa bapaknya meminjam uang kepadanya. Sang gadis menjawab, "Ampun tuan, hamba hanyalah seorang gadis miskin yg tinggal di dekat sungai. Bapak saya hanyalah seorang petani.". Sang orang kaya itu melanjutkan, "Oh, saya bisa membantu kehidupan keluargamu, asalkan.." Sang gadis berkata, "Asalkan apa pak?". "Ya, asalkan kamu mau menikahi aku." jawab sang orang kaya yg sombong itu. "Maaf pak, saya belum siap menikah. Saya ingin membantu bapak saya dulu." tutur sang gadis. Dan sang gadis itu langsung pergi meninggalkan orang kaya tersebut.

Ternyata orang kaya tersebut mengikuti sang gadis hingga ke rumahnya. Akhirnya si orang kaya tersebut mengetahui kalau sang gadis adalah anak dr bapak yg miskin itu yg selalu berhutang padanya. "Dasar gadis tidak tahu diri! bapaknya saja petani. Dan memiliki hutang yg banyak kepadaku." ucap seorang kaya itu. Akhirnya orang kaya itu menyuruh orang2nya utk mendobrak rmh itu dan menyeret gadis dan ayahnya yg miskin itu keluar.

Bapak miskin itu bertanya, "ada apa pak? bukannya hutangku harus dibayar 1 bulan lagi?" " Hahahah, bukan itu permasalahannya, saya di sini hanya ingin memberi tawaran baik kepada bapak." ucap orang kaya itu dg tinggi hati. "apa itu pak?" jawab bapak miskin itu sambil menunduk. "Saya akan membebaskan anda sekeluarga dengan hutang2 anda dulu dan sekarang asalkan  dengan satu syarat." ucap orang kaya itu lagi. "Wah, pasti saya lakukan pak! apa itu syaratnya?" "Oh, mudah sekali, berikan gadis bapak kepada saya, saya akan bebaskan segala hutang bapak. Tapi, bila anda tidak menyetujuinya.. Hahahaa saya memiliki ancaman untuk anda. Anda harus membayar hutang anda 2x lipat, rumah anda akan saya gusur dan..."

"CUKUP!" gadis miskin itu berteriak memotong pembicaraan orang kaya tersebut. "Ada apa gadis cantik? hahaha." ucap orang kaya itu. Sang gadis tidak tega bila keluarganya mendapat kan itu hanya karena ia tidak mau menikahi orang kaya tersebut. Akhirnya sang gadis memutuskan, "Baiklah, saya terima tawaran bapak namun dengan 1 syarat juga." "Dasar gadis sombong, baiklah saya terima syaratmu, apa sebutkan!" jawab orang kaya sombong itu.

"Besok pagi2 anda harus kumpulkan orang2 di lapangan, supaya mereka menjadi saksi. Anda jadi harus masukan 1 batu hitam dan 1 batu putih di sebuah kantong tertutup. Jika saya mengambil batu putih maka anda harus membebaskan saya untuk tidak menikahi anda dan membebaskan hutang2 bapak saya. Tapi bila saya mengambil batu hitam, saya akan menikahi anda dan anda boleh menagih hutang bapak saya 2x lipat, dan mengambil rumah saya." Ucap gadis itu dengan bijak. "Hahahah besar juga nyalimu gadis cantik. Baik saya ambil tantangan kamu! Besok kita akan bertemu dan mengumpulkan orang desa di lapangan jam 7 pagi. Sampai bertemu besok, ayo kita pergi dari gubuk ini!" jawab orang kaya itu sambil pergi meninggalkan rumah gadis miskin itu.

KEESOKAN HARINYA...

"Nak, apakah kamu yakin dengan ini?" tanya bapak miskin itu kepada anak gadisnya itu. "Saya yakin pak, bila memang Tuhan mengizinkan pasti kita akan menerima yg terbaik. " jawab gadis itu. Orang-orang telah berkumpul di lapangan, kini tiba saatnya untuk melakukan permainan itu. Tapi ternyata, sebelum itu dimulai sang gadis melihat anak suruhan orang kaya itu berbuat curang. Ya, kantong tersebut itu diisi oleh 2 batu hitam. "Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?" ucap gadis itu dalam hati.

"Baiklah bapak2 dan ibu2, kalian semua harus jadi saksi. Jika gadis itu mengambil batu putih maka ia akan dibebaskan untuk tidak menikahi saya dan dibebaskan dr hutang2 bapaknya. Tapi bila ia mengambil batu hitam, ia akan menikahi saya dan saya akan menagih hutang bapaknya 2x lipat, dan akan mengambil rumahnya. Ayo cepat ambil salah satu batu ini!" ucap orang kaya itu. Akhirnya gadis itu mengambil salah satu batu yg ada dalam kantong plastik itu. "Sekarang cepat buka!" ucap orangg kaya itu dengan tidak sabar. "Tunggu, begini saja. Saya tidak akan memberitahu apa warna batu yg ada di dalam dekapan tangan saya. Saudara boleh melihat isi dari kantong plastik itu. Kalau di kantong itu isinya batu putih, berarti di tangan saya  adalah batu hitam. Tapi kalau di kantong itu isinya batu hitam, berarti di tangan saya adalah batu putih." ucap gadis itu dengan bijak.

Akhirnya, orang2 desa membuka isi dari kantong itu. Dan benar saja, isi dari kantong itu adalah batu hitam. Ya iyalah, karena kantong itu diisi oleh ke-2 batu hitam. Namun sang gadis tidak memberitahu kelicikan dari orang kaya itu kepada orang2 sedesanya karena pikirnya pasti akan merusak nama baiknya atau bahkann orang kaya itau dapat di pukuli oleh warga sekampungnya.

Ternyata sang orang kaya itu sadar, bahwa sebenarnya si gadis itu mengetahui kecurangan yg ia buat. Dan ia juga sadar kalau si gadis itu tidak memiliki niat untuk mencemarkan namanya. Ia pun sadar dan minta maaf kepada gadis itu. Sebagai imbalannya ia pun menghapuskan segala hutang bapak dari gadis itu,

Hikmah: Kebijaksanaan yg sederhana mendatangkan keuntungan yg berlimpah.

Senin, 02 Juli 2012

inspiration story

seorang bapak yg sdg berjalan kaki melihat pemuda gelandangan yg sdg merokok di pinggir jalan lalu bertanya.

"Dek, kamu sehari kamu merokok brp bungkus?". Pemuda itu menjawab, "4 bungkus." "Tiap hari kamu merokok? brp harga per bungkusnya?" tanya bpk itu lagi. "Iyalah, sebungkus harganya 5ribu."

"Tahu tidak perbuatan kamu itu merugikan, coba ubah kebiasaan kamu dg menabung." kata bpk itu. "Maksud bapak?" tanya pemuda itu.

"Sudah brp tahun kamu merokok?" ty bpk itu lagi. Jawab pemuda itu "3 tahun"

"Sekarang, coba pikirkan. Sehari kamu merokok 4 bungkus x 5rb= 20ribu per hari. 3 tahun ada 1095 hari. Sekarang 20 rb x 1095 hari= Rp. 21.900.000,00, seharusnya kamu sdh bisa membeli motor atau mobil bekas! tidak gelandangan spt ini!"

Pemuda itu jengkel lalu balik bertanya, "Bapak merokok tidak?". Bapak itu menjawab, "tidak."

"bapak py motor atau mobil?" ty pemuda itu lg. "Tidak" Jawab bapak itu.

"Lahh, bapak sendiri aja yg ga merokok ga punya apa2, apalagi saya??"

Bapak itu malu sendiri dan pergi..

Hikmah: Jangan menasihati org lain yg menurutmu salah, kalau kamu sendiri tdk dpt melakukan kebenaran itu..
 
-eu's blog-